Oleh ;
Hascaryo Pramudibyanto, S.Sos., M.Pd.
cakrawala7.com – Termasuk saya, deret angka 024 menjadi satu daya tarik hari ini. Menyimak kabar angka unik ini, ada yang memainkan panggung politik dalam hal ibadah. Betul sekali jika Anda menebak bahwa nomor 024 menjadi angka yang disematkan pada sapi pemberian Gubernur DKI, Anies Baswedan kepada panitia di Jakarta International Stadium (JIS).
Tampaknya Anies tak menggubris angka tersebut. Bahkan ia hanya berujar, binatang berbadan cokelat dan berkepala putih seberat 1,2 ton ini sebagai niat ibadah semata. Ia hanya berharap agar daging sapi ini didistribusikan di wilayah Jakarta, serta memohon semoga amalan ini diterima dan dilipatgandakan.
Itu saja pernyataan Anies, menyanding nomor serupa, 024 juga dipakai sebagai kode telepon wilayah Kota Semarang, tempat Gubernur Jawa Tengah berdomisili di Puri Gedeh, Gajah Mungkur, Semarang. Rumah dinas gubernur yang sangat asri ini, memang jauh dari keramaian. Memang benar bahwa di sisi timur rumah dinas ini berderet para pedagang kaki lima yang menjual aneka makanan minuman.
Harganya sangat eceran buat karyawan yang bekerja di sekitar Puri Gedeh. Yang terkenal di kalangan warga penyuka jajanan warung adalah es gempol pleret di pojokan perempatan, dan tahu gimbal khas Semarang.
Di sebelah tenggara Puri Gedeh, ada himpunan makam tentara Belanda, yang tertata rapi. Semua patoknya berwarna putih, dengan rumput gajah yang tingginya sama dan sejajar. Jika bergeser 100 meter arah barat rumah dinas ini, bisa disaksikan pemandangan kota Semarang, hingga pesisir pantai. Ketika malam hari, diyakini kita tidak akan beranjak meninggalkan lokasi ini.
Kembali ke angka tadi, meskipun sama-sama menyandang angka politis 024, namun keduanya tidak memainkan peran deret angka ini sebagai kendaraan menuju RI 1, untuk 2 tahun lagi. Yang jelas, kode telepon 024 sudah ada sejak Ganjar belum duduk di kursi gubernur. Tapi, angka itu bisa saja disematkan oleh panitia kurban di JIS – juga tanpa unsur sengaja.
Disadari atau tidak, angka 024 pada sapi, menjadi mainan baru masyarakat yang punya hasrat sendiri.
Ya memang benar, 2024 menjadi ajang yang mengemuka di bumi pertiwi ini, meskipun ada juga kandidat lain yang sedang disiapkan.
Di Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah (Jateng), Ganjar juga menyerahkan secara simbolis hewan kurban kepada panitia. dirinya merasa bersyukur bisa menjalankan ibadah shalat Idul Adha bersama warga Semarang dan sekitarnya. Tak ada pernyataan apapun tentang nomor binatang kurban yang ia serahkan.
Dari sisi komunikasi politik, dua sosok yang sangat diinginkan oleh masyarakat Indonesia untuk menduduki kursi presiden versi beberapa lembaga survei ini, memainkan peran yang sangat santun.
Sepi dalam ucapan, namun gerakannya menggerus akar rumput secara sistematis.
Bagaimana pun hasil akhirnya, kita tunggu saja 2 tahun lagi. Sebagian pengamat mengatakan, 2 tahun bukan waktu yang lama. Sangat cepat, dan bahkan tak terasa jika keduanya – jika memang benar dicalonkan – punya pekerjaan rumah yang rumit.
Perlu desain komunikasi yang strategis agar bisa diperoleh sinyal kuat, meskipun calon pemilih ada di area blank spot. Apa saja, strategi politis yang perlu disiapkan, di kesempatan berikutnya, penulis akan berbagi secara khusus.
Hascaryo Pramudibyanto, S.Sos., M.Pd.
Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka. tinggal di kota Semarang.
Komentar