oleh

Tembang Pangkur Sarat Makna, Bupati Sugiri Sancoko “Nembang” Saat Pembukaan Lomba Macapat

cakrawala7.com – Beragam kegiatan kebudayaan dilaksanakan untuk menyemarakkan Perayaan Grebeg Suro Ponorogo 2024. Salah satunya adalah Lomba Tembang Macapat yang diselenggarakan oleh Pepadi Ponorogo di Gedung Bappedam Senin, 24 Juni 2024

Di hari pertama, Suasana pembukaan Lomba Nembang Macapat Pelajar kian menghangat ketika Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko melantunkan Tembang Pangkur dari Serat Wedhatama karangan KGPA. Mangkunagara IV.

Dalam Serat Wedhatama terdapat piwulang dan piweling luhur yang berisi tentang konsep keTuhanan, kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Tembang ini sesuai dengan pidato Bupati Sugiri yang menekankan kepada para pendidik untuk senantiasa menanamkan pendidikan karakter kepada para pelajar agar semakin cinta budaya dan memegang teguh nilai-nilai agama.

“Kalau anak-anak mulai di asah dengan lembutnya seni maka akan semakin hebat. Sudah pinter ngaji pinter nembang, maka karakter Ponorogo-nya akan muncul,” pungkasnya.

Berikut adalah Serat Wedhatama Pupuh Pangkur Pada 1 yang dibawakan oleh Kang Bupati Sugiri Sancoko :

Mingkar-mingkuring angkara.
Akarana karenan mardi siwi.
Sinawung resmining kidung.
Sinuba sinukarta.
Mrih kertarto pakartining ngelmu luhung.
Kang tumrap neng tanah Jawi.
Agama-ageming aji.

Meredam nafsu angkara dalam diri.
Hendak berkenan mendidik putra-putri.
Tersirat dalam indahnya tembang.
Dihias penuh variasi.
Agar menjiwai hakikat ilmu luhur.
Yang berlangsung di tanah Jawa.
Agama sebagai “pakaian” kehidupan.(ain)

Komentar

Leave a Reply

News Feed