cakrawala7.com – Dukungan kepada pasangan Sugiri Sancoko-Lisdyarita untuk maju Pilkada serentak terus mengalir. Selain dari Ulama, Kyai dan tokoh Seniman Reog. Kali ini dukungan datang dari paguyuban mantan kepada desa, simpatisan dan 25 organ relawan. Sabtu, 14 September 2024.
Sedikitnya, 300 mantan kepala desa se-Kabupaten Ponorogo juga terdapat ratusan simpatisan dan 25 organ relawan, seperti : Komando Sandal Jepit, Koalisi Rakyat Bersatu (Kareb), Sapu Jagat, Semar, Ken Arok, pedagang pasar stasiun, pedagang Aloon-Aloon, PK5, Walet Ireng, Perpek 5, Bolo STM, Seniman Pedalangan, Wisang Geni, Bravo 5, Pendowo 5, Prabu, Gl Pro dan Samandiman.
H. Amin mantan Bupati Ponorogo periode 2010 – 2015 yang juga mantan kepala desa 2 periode sebagai Ketua Paguyuban mantan Kades berharap Pilkada di Kabupaten Ponorogo kali ini berjalan dengan damai.
“Pilkada kali ini semoga berjalan dengan damai, kita ciptakan iklim yang teduh dan bukan berati kita takut menghadapi situasi. Apabila kita dihadapkan dengan situasi yang rumit kita harus berani bertindak dan tegas,” serunya dihadapan ratusan relawan yang disambut dengan tepuk tangan.
Saat ditanya terkait konsep dan pemenangan kali ini, mantan Bupati Amin mengatakan bahwa selama ini pihaknya sudah membentuk jaringan hingga akar rumput.
“Intinya pada komunikasi dan koordinasi dari mulai tingkat Korkab, Korcam, Korkel, Kordes, Kor RT, dan koordinator lingkungan. Hal ini sudah pernah kami lakukan saat mengusung petahana pada Pilkada tahun 2020 lalu dan tentunya masih banyak strategi lain yang tidak kami ungkapan ke publik,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo yang di dampingi pasangannya Lisdyarita dalam sambutanya mengatakan bahwa selama masa jabatannya yang hanya 3,5 tahun belum bisa memuaskan keinginan masyarakat secara keseluruhan.
“Masa jabatan kami hanya 3,5 tahun, di tahun pertama kita semua dihantam wabah nasional Covid-19. Dan baru tahun ke dua kami dapat bergerak leluasa. Kami tidak menyiakan waktu yang hanya 2,5 tahun untuk dapat menaikkan perekonomian masyarakat, membangun infrastruktur jalan, membangun ratusan bangunan sekolah dari mulai dari TK, SD, SMP, memperkecil perselisihan antar Perguruan Bela Diri menciptakan suasana yang kondusif dan mentargetkan nilai pembangunan manusia dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
“Namun karena dibatasi oleh UU masa jabatan kami harus berakhir tahun ini. Maka kami dengan kerendahan hati memohon maaf kepada seluruh masyarakat karena belum bisa memuaskan panjenengan secara keseluruhan,” ungkap pasangan Sugiri-Lisdyarita didepan ratusan simpatisan.(ain)
Komentar