oleh

Pasar Malam Kembali Dihelat, Bupati Ponorogo Prioritaskan Pedagang Lokal

Pasar Malam Kembali Dihelat, Bupati Ponorogo Prioritaskan Pedagang Lokal
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko ketika meninjau situasi pasar malam bersama Wakil Bupati, Dandim 0802/Ponorogo, Kapolres Ponorogo Ponorogo.

cakrawala7.com – Setelah 3 tahun tidak digelar akibat Pandemi COVID-19, tahun ini pasar malam di Aloon-aloon Ponorogo kembali hadir. Mengobati kerinduan masyarakat menikmati keramaian pusat Kota Reog. Digelar selama 14 hari, 17 April sampai 30 April 2023, pasar malam dibuka secara resmi oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Senin (17/4/2023) malam di Jl. Aloon-aloon Utara.

“Orang Ponorogo itu kalau lebaran belum ke Aloon-alooon belum dikatakan lebaran. Maka ketika pandemi sayup-sayup sudah hilang, maka harus ada,” ujar Kang Giri, sapaan akrab Bupati Ponorogo.

Selain menjadi hiburan masyarakat selama libur lebaran, pasar malam ini, ucap Kang Giri akan memberikan berkah tersendiri bagi pelaku UMKM Ponorogo. Karena setiap digelar tidak pernah sepi pengunjung. “Ramai sekali, perputaran ekonomi luar biasa, bisa mengungkit UMKM untuk kembali bangkit,” ungkap Kang Giri.

Karena itu, momentum ini tidak akan disia-siakan oleh Pemkab untuk mendorong kebangkitan UMKM lokal. Kang Giri menyebut, Pemkab akan memprioritaskan pelaku UMKM lokal untuk mengisi stand-stand yang disediakan.

Bupati Siguri Sancoko saat mencoba salah satu wahana di Pasar Malam Ramadhan 1444 H.

Jikapun ada pemain dari luar Ponorogo, Pemkab menyeleksi dengan ketat. Dipilih yang tidak merugikan pelaku UMKM lokal, sekaligus yang mempunyai nilai tambah untuk menghadirkan lebih banyak pengunjung.

Ia juga mewanti-wanti penyedia wahana permainan untuk tidak membawa pedagang makanan – minuman. Ia ingin, produk makanan – minuman sepenuhnya dijual oleh pelaku UMKM Ponorogo sendiri.

“Mainan kita akomodir, tapi pedagang makanan harus orang Ponorogo. Kita harus bela UMKM lokal dan pasar malam menjadi berkah sepenuhnya bagi mereka,” tekannya.

Namun ia mengingatkan pedagang makanan – minuman tidak memanfaatkan ramainya pengunjung dengan merusak harga. Harga makanan, pintanya, disamakan dengan harga umumnya.

“Ponorogo itu terkenal makanan murah dan enak-enak kalau ngentol janga sampai terjadi. Harus ramah, bersih, karena kita menempatkan Ponorogo sebagai kota wisata maka semua unsur bergerak, bergotong-royong dan menyambut itu,” tekannya. (adv/lis)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed