cakrawala7.com – Lebih dari tiga tahun Pasar Legi Selatan Ponorogo atau lebih dikenal dengan Pasar Lanang mangkrak, para pedagang di pasar tersebut sudah hijrah ke Pasar Legi. Jumat, 17 Februari 2023.
Hanya terdapat 3 ruko yang tersisa yang berada di bangunanan pasar berlantai 2 tersebut
“Memang semua sudah pindah ke pasar utama. Pasar Legi, beberapa ada yang bertahan,” ujar Sekretaris Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Ponorogo, Luhur Apidianto,
Luhur mengatakan, bahwa bangunan Pasar Lanang bakal rata tanah pada tahun ini.
Pasar yang terdiri dari 502 kios di jantung kota itu, dibanderol dengan taksiran Rp 430,89 juta.
“Harganya segitu (Rp 430,89 juta) sesuai dengan appraisal oleh KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) Madiun akhir tahun lalu,” ungkap Luhur.
Luhur mengaku, kemungkinan besar pembongkaran dilakukan pada triwulan ketiga tahun ini. Adapun syarat pembongkaran aset daerah harus melalui tahapan penilaian.
“Setelahnya adalah tahapan lelang. Nanti yang memfasilitasi tetap KPKNL Madiun,” ujar Luhur.
Menurutnya, setelah tahapan lelang, bakal terpilih siapa yang berhak memiliki aset daerah berupa bangunan pasar di atas lahan seluas 6.500 meter persegi itu, berikut tugas pembongkaran bangunan hingga rata dengan tanah.
Setelah rata dengan tanah, kata dia, Pemkab Ponorogo bakal membangun fasilitas umum di atas eks Pasar Lanang tersebut. Namun, Luhur enggan menyebut detail fasiltas publik tersebut.
Hanya saja, dia memperkirakan fasum didesain mengusung konsep menyatu dengan Jalan HOS Cokroaminoto.
“Mau dijadikan apa masih proses, rencana dijadikan semacam fasum lain,” ujarnya.
Luhur menilai, pembongkaran aset daerah itu urgent. Mengingat dari sisi bangunan, Pasar Lanang sudah tidak representatif. Selain itu pasar juga mangkrak usai para pedagang diboyong ke Pasar Legi tiga tahun belakangan. (ay)
Komentar