oleh

Bupati Sugiri Sancoko Siapkan 3 Langkah Atasi Sampah TPA Mrican

Bupati Sugiri Sancoko Siapkan 3 Langkah Atasi Sampah TPA Mrican
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menemui aktivis PMII Ponorogo dan warga di TPA Mrican, Selasa (21/3/2023). 📷/ist/kom

cakrawala7.com – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menemui aktivis Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Ponorogo dan warga Desa Mrican yang sempat menutup akses jalan menuju TPA Mrican bagi truk pengangkut sampah, Selasa (21/3/2023).

Kepada mereka Kang Giri-sapan Bupati Ponorogo- menyampaikan 3 langkah disiapkan oleh Pemkab Ponorogo untuk mengurai permasalahan akut sampah di TPA Mrican. Langkah awal yang akan mulai dikerjakan Bulan April 2023 ini adalah membangun talud yang akan mengelilingi TPA Mrican. Talud ini untuk memastikan sawah warga tidak terdampak rembesan air lindi.

Selain Talud, pemkab juga akan membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk memastikan air lindi yang dibuang tidak mencemari lingkungan.

“Talud akan mulai kita kerjakan April, agar air lindi tidak merembes ke sawah warga,” ujar Kang Giri.

Langkah ketiga yang juga dikerjakan di tahun ini adalah membangun pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif. Untuk melakukan ini, terang Kang Giri, Pemkab akan menggandeng pihak ketiga. Paling tidak 100 ton sampah ditargetkan bisa diolah oleh rekanan setiap harinya.

Kerja sama mengolah sampah ini, ungkapnya, ditargetkan bisa beroperasi pertengahan tahun 2023. “Saat ini kita rumuskan bersama dengan pihak ketiga, supaya di tingkat hulu prosesnya tidak salah dan tidak maladministrasi,” jelasnya.

Kang Giri menyadari memang sampah TPA Mrican merupakan permasalahan akut yang harus diselesaikan. Maka dari itu, tidak hanya mengurai problem di tingkat hilir, ia sejak awal ingin mengurainya di tingkat hulu.

Program dana 10 juta setiap RT, di antara peruntungannya adalah untuk mengolah sampah di tingkat rumah tangga. Ketika hulu sampai hilir digerakkan secara serempak, ia yakin permasalahan sampah yang sudah bertahun-tahun terjadi ini bisa diselesaikan.

Pada kesempatan tersebut, secara khusus ia menyampaikan ungkapan terima kasih kepada aktivis PMII yang mengawal kasus ini. Sehingga akan mendorong dinas untuk mengeksekusi program-program lebih cepat lagi.

“Mahasiswa PMII yang sudah dibekali intelektual mestinya dapat bersabar, kami sedang berproses,” ujarnya.

Usai berdialog dan menandatangani kesepakatan untuk menyelesaikan permasalahan sampah, akhirnya warga dan aktivis PMII Ponorogo menyetujui untuk membuka akses ke TPA Mrican. (lis)

Komentar

Leave a Reply

News Feed