cakrawala7.com – Jumlah desa / kelurahan di Kabupaten Ponorogo tidak lagi 307, karena ada 5 desa baru di Kota Reog. Setelah Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyetujui adanya pemekaran desa di 2 kecamatan, Ngrayun dan Slahung.
Lima desa tersebut adalah Desa Sambiganen dari Desa Ngrayun, Desa Pucak Mulyo dan Ngandel dari Desa Cepoko, Desa Galih dari Desa Baosan Lor, serta Desa Argo Mulyo dari Desa Slahung.
“Perbup sudah dikeluarkan, ini sah menjadi desa baru. Tinggal menunggu kode desa dari Provinsi,” terang Sugiri Sancoko ketika ditemui usai menghadiri syukuran pemekaran Desa Sambiganen, Kec. Ngrayun, Kamis (22/06/2023).
Lanjutnya, Pemkab Ponorogo mendorong pemekaran desa di wilayah-wilayah terpencil. Terutama desa yang wilayahnya sangat luas dan penduduknya “jumbo”.
Setelah 5 desa baru itu, terang Sugiri, rencananya Pemkab akan memekarkan beberapa desa lagi. Dengan pemekaran ini, ia berharap ada percepatan pembangunan di wilayah tersebut. Juga masyarakat tidak lagi kesulitan mengurus layanan publik karena jauhnya jangkauan dan sulitnya medan.
“Kita identifikasi desa sudah saatnya berdiri sendiri. kita mekarkan agar desanya maju dan tumbuh. Tahap berikutnya ada yang di Mrayan, Grogol, dan Dayakan,” tandasnya.
Pemekaran desa ini tentu saja disambut gembira oleh warga desa setempat. Seperti yang disampaikan oleh Sunarlin, tokoh masyarakat Desa Sambiganen.
Tiga belas tahun lamanya aspirasi pemekaran tersebut disampaikan oleh masyarakat Sambiganen. Jauhnya jarak Sambiganen dari pusat Desa Ngrayun jadi salah satu alasannya.
Pun dengan jumlah penduduk Desa Ngrayun sangatlah besar, 8 ribu jiwa. Baginya dengan jumlah penduduk seperti itu, akan sulit memajukan desa dengan anggaran desa saat ini.
“Ini cita-cita kami selama 13 tahun. Antar dukuh di Desa Ngrayun itu jaraknya 20 km. Penduduk kami 8.000 ribu. Maka dana desa sekarang ini jika mengurusi penduduk sebanyak itu, akan sulit,” ungkapnya. (Adv/lis)
Komentar