oleh

Misteri Terowongan Air Desa Gegeran yang Siap Bersolek

 

Kepala Desa Gegeran dan beberapa perangkat Desa di lokasi trowongan air.

Cakrawala7.com-Desa Gegeran kecamatan Sukorejo, yang berjarak sekitar 12 KM dari pusat pemerintahan Kabupaten Ponorogo, adalah sebuah desa yang sebagian besar penduduknya mengandalkan lahan pertanian sebagai sumber mata pencaharian.

Terdapatnya situs terowongan air sepanjang 800 meter ini, menjadi bukti sejarah bahwasanya dahulu sebelum penjajahan Pemerintahan Belanda, tradisi bercocok tanam itu ada.

Menurut Murjito penjaga situs terowongan air di desa setempat menuturkan ” Trowongan Urung Urung Mangge ini sudah ada sebelum penjajahan Belanda, jadi sebelum Belanda datang trowongan air ini sudah ada,”

Masih menurut Murjito ” dahulu wilayah sini namanya Widodaren , ketika itu di pimpin oleh seorang ahli pertapa yang bernama Ki Ageng Mangge, mempuyai dua anak putri, salah satunya bernama Srikati, berhubung dahulu didaerah ini di landa kekeringan, lalu Ki Ageng Mangge membikin sebuah sayembara, barang siapa yang bisa mengalirkan air dari sungai Galok ke tengah Desa, maka akan di jodohkan oleh anak perempuannya Srikanti,”

Tim media melakukan penelusuran ke dalam terowomgan air bersama perangkat desa setempat

” Kemudian ketika sayembara itu di gelar, salah satu adek seperguruan Ki Ageng Mangge yang bernama Ki Joko Dongos mengikuti samyembara, mengetahui Ki Joko Dongos mengikuti sayembara, Ki Ageng Mangge resah lalu di perintahkan rakyatnya untuk memukul lesung sebagai pertanda hari sudah mulai pagi, karena trowongan tersbut harus jadi dalam satu malam, mengetahui hal itu Ki Joko Dongos murka lalu di sumpahinya Srikati menjadi penunggu terwongan air di desa Gegeran.”

Ketika tim media melakukan wawancara dengan kepala.Desa setempat, membenarkan cerita viksi tersebut.

” Menurut cerita turun temurun dari penduduk disini dahulu terowomgan ini harus selesai dalam.satu malam, dengan menggunakan tangan, hal itu memang sabagai persyaratan sayembara yang di gelar oleh Ki Ageng Mangge, ” terang Sugeng Hariyadi kepala Desa Gegeran.

” Karena ini situs jadi tidak setiap desa atau wilayah memiliki sejarah peradaban yang sama, jadi kedepanya kami berharap bisa bekerjasama dengan Pemerintah daerah, supaya bagaimana peninggalan bersejarah ini bisa menjadi destinasi wisata desa, ” pungkasnya

Kepala.Desa Gegeran saat di dalam situs terowongan air urung urung Mangge

Namun sayangnya salah situs beradapan terowongan air yang dapat mengairi area persawahan seluas 500 Hektar ini belum banyak di sentuh oleh pembanguan fisik, sehingga kedepanya dapat melestarikan peninggalan yang mempunyai nilai yang sejarah tinggi, karena merupakan salah satu situs tertua di Kabupaten Ponorogo. (din)

Komentar

Leave a Reply

News Feed