
CAKRAWALA7.COM – Mengantisipasi perubahan cuaca extrim di kabupeten Ponorogo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) Ponorogo melakukan pemetaan wilayah rawan bencana tanah longsor, banjir dan angin. Rabu, 06 Januari 2020.
Informasi dari BMKG menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2020 sampai dengan 2021 akan terjadi curah hujan dengan intensitas di atas normal hingga mencapai 20 sampai dengan 40 persen.
Selain pemetaan wilayah rawan bencana banjir dan tanah longsor BPBD Kabupaten Ponorogo telah menyiapkan Desa Tangguh Rawan Bencana (DTRB)
” Selain pemetaan wilayah rawan bencana, kami juga telah menyiapkan Desa Tangguh Rawan Bencana, di mana desa atau wilayah yang memiliki potensi rawan bencana tersebut telah kita persiapkan untuk bisa menghadapi bencana di wilayahnya,” terang Setyo Budiono Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo.
Masih menurut Setyo Budiono ” Sejak awal masyarakat desa setempat kita latih SDM-nya untuk bisa mengantisipasi terjadinya tanah longsor maupun banjir, selain tim BPBD akan menuju ke lokasi bencana bila sewaktu waktu terjadi bencana alam.”
Seperti yang di ketahui menurut catatan BMKG Kabupeten Ponorogo memiliki enam belas kecamatan yang memiliki pergerakan tanah dengan skala kriteria menengah hingga tinggi.
Sementara itu PBPD Ponorogo akan memprioritaskan wilayah wilayah yang sudah pernah terjadi bencana tanah longsor hingga menelan korban jiwa dengan memasang alat deteksi longsor dan mengontrol debit air jika terjadi curah hujan di atas normal di beberapa aliran sungai yang menjadi langganan banjir. (nas)
Komentar