cakrawala7.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ponorogo menggelar sosialisasi gempur rokok ilegal dengan pertunjukan wayang kulit, dengan dalang Ki Sumanto, Sabtu, 29 Juli 2023
Pagelaran wayang kulit sekaligus sosialisasi gempur rokok ilegal tersebut digelar di Balai Desa Gegeran, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.
“Sosialisasi ini juga sebagai bentuk pemanfaatan DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau),” ujar Kepala Satpol PP Ponorogo, Joko Waskito.
Kasatpol PP Ponorugo menjelaskan, dipilihnya wayang kulit untuk sosialisasi gempur rokok ilegal bukan tanpa sebab.
Joko Waskito mengatakan, pagelaran wayang kulit merupakan tontonan favorit semua warga.
“Favorit semua masyarakat. Mulai dari anak-anak, dewasa, orang tua. Juga berbagai pedagang turut hadir. Dirasa pas tepat sasaran jika sosialisasi dengan wayangan,” kata Joko Waskito.
Di tengah-tengah pagelaran wayang, kata dia, Satpol PP bersama Bea Cukai Madiun memberikan edukasi warga terkait cukai, dan bagaimana kerugian jika konsumsi rokok ilegal.
“Sehingga bisa menghasilkan kepatuhan. Juga paham itu sebenarnya rokok ilegal. Cukai sendiri adalah pungutan negara terhadap barang-barang harus diawasi terus dalam rangka peredaran,” terangnya.
Joko Waskito mengatakan, Satpol PP berperan untuk gempur rokok ilegal dan mencegah peredaran rokok ilegal.
“Publikasi kerja sama dengan media. Melaksanakan operasi. Untuk operasi kami sudah melaksanakan sebanyak 10 kali,” urainya.
Kasatpol PP Ponorugo Joko Waskito berharap jika ada yang menemukan rokok ilegal bisa melaporkan.
“Semua yang menjual, mengonsumsi maupun memproduksi rokok ilegal ada sanksinya,” urainya.
Sementara perwakilan Bea Cukai Madiun, Susetia menerangkan terkait rokok ilegal dan ciri-ciri rokok resmi maupun yang ilegal.
“Yang paling bisa dilihat ketika beli ada pita cukai atau tidak. Jika tidak ada tentu palsu. Itu merugikan semua,” jelasnya.
Pihak Bea Cukai Madiun menerangkan secara rinci tokok ilegal maupun resmi, agar masyarakat mengetahui yang mana rokok ilegal maupun resmi.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko juga turut hadir dalam wayangan kali inim Bupati Ponorogo Sigiri Sancoko ini mengatakan, DBHCHT sangat penting untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
“Laporkan saja jika ada yang menjual. Karena dari hasil cukai tersebut, kita bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contohnya ya wayangan ini,” pungkasnya.(ay)
Komentar