CAKRAWALA7.COM – Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 2 Ponorogo, memiliki alat pendeteksi covid-19. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menuju pembelajaran tatap muka (PTM).
Pada Kesempatan yang sama, Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko. SE. MM melakukan uji coba langsung alat pendeteksi covid-19 yang berjenis GeNose C19, Sabtu. 20 Maret 2021.
Menurut keterangan Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo, Samhudi Arifin menjelaskan, pihaknya melakukan kerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendatangkan alat pendeteksi covid -19 GeNose C19.
“Sistem kerja alat GeNose C19 ini hanya membutuhkan waktu 3 menit dengan melakukan sampel pernafasan hidung. Setelah itu, dicek hasilnya negatif atau positif,” jelasnya.
Menurut Arif pihaknya berusaha menaati aturan yang di tetapkan oleh WHO maupun Satgas Covid-19 agar dapat mendeteksi sejak awal virus ini dan lingkungan sekolah terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.
“Kita mengharapkan agar supaya segera dapat melakukan pelajaran tatap muka. Mengingat sekolah ini berbasis kejuruan, ada beberapa kegiatan yang tidak bisa dilakukan secara virtual. Diantaranya praktek tehnik las. ” imbuhnya.
Kemudian untuk membentuk suatu karakter serta adat sopan santun bagi siswa juga tak bisa dilakukan secara virtual. Pihaknya tak ingin generasi bangsa hancur hanya karena adanya pandemi.
“Kedepan, GeNose C19 ini akan kita dibagikan secara gratis untuk semua siswa. Termasuk para guru dan seluruh karyawan sekolah,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko merespon baik dengan adanya alat pendeteksi covid-19 yang dimiliki oleh SMK PGRI 2 Ponorogo ini.
“Kita tidak ingin ada generasi yang belajar dari handphone saja di saat pandemi seperti ini. Memang benar Ilmu bisa ditransfer melalui google, tapi bagaimana dengan karakter, pendidikan sikap baik siswa tidak cukup hanya di akses melalui internet,” tegasnya.
Rencana Pemerintah Kabupaten Ponorogo akan memberlakukan kegiatan PTM bagi sekolah yang telah siap. Dengan catatan, status sekolah di zona hijau. Serta dengan ijin dari satgas covid-19 serta fasilitas protokol kesehatan.
“Akan kita coba mulai Minggu depan. Setidaknya minimal pembelajaran tatap mukan dilaksanakan 1/3 dari jumlah total siswa yang ada. Dengan sistem bertahap atau bergantian.”pungkas Bupati Ponorogo. (nas)
Komentar