oleh

Smart, Siswa MTsN 4 Jambon Ubah Limbah Ban Bekas Jadi Tabuhlapot

Sebanyak 306 limbah ban bekas disulap siswa MTsN 4 Jambon Ponorogo menjadi Tabuhlapot. (Tanaman buah dalam pot)

CAKRAWALA7 COM – Kreatifitas para tenaga pengajar dan siswa Sekolah MTsN 4, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo patut mendapatkan apresiasi. Sedikitnya 306 limbah ban bekas disulap menjadi media tanam Tabuhlapot. (Tanaman buah dalam pot ) Kamis, 27 Januari 2022.

Seperti yang dikatakan Mahmud, kepala sekolah negeri yang berbasis agama Islam ini. Dirinya menuturkan ide kreasinya muncul saat dirinya mengetahui sejumlah limbah dari ban bekas yang sudah tidak terpakai.

“Awalnya saya melihat limbah ban bekas yang sudah tidak terpakai milik teman saya, kemudian saya menyampaikan ide dan gagasan tersebut kepada rekan rekan yang ada disini. Setelah ide tesebut kami bahas dengan anak anak jadilah kreasi media tanam Tabuhlapot ini,”tuturnya.

“Limbah ban bekas tersebut jika tidak dikelola selain akan merusak pemandangan juga akan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk disaat musim penghujan seperti saat ini, Terlebih sudah banyak saudara kita yang saat ini terkena wabah demam berdarah,”ungkapnya.

Kepala Sekolah MTsN 4 Mahmud S.Ag., M.Pd menerangkan bahwa ban bekas sebanyak 306 biji tersebut diperolehnya secara gratis dari salah satu rekannya.

Para guru dan siswa bekerja sama bahu membahu dalam proses penanaman Tabuhlapot di MTsN 4 Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo.

Sementara itu, Barno Kepala Desa Bringinan yang juga ikut aktif dalam kegiatan penghijauan dalam kesempatan yang sama mengatakan, dirinya ingin mengajarkan kepada anak anak madrasah bagaimana menaman tanaman dengan benar.

“Saya ingin mengajarkan kepada anak anak ini bagaimana tehnik menanam tanaman buah dalam pot dengan benar. Dari mulai cara pemilihan bibit, bagaimana cara menggunakan media yang tepat, hingga cara perawatan,” terangnya.

“Sedikitnya dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun, hingga tumbuhan buah dalam pot tersebut akan dapat kita petik hasilnya sehingga akan dapat menambah nilai jual,”katanya.

Seperti yang diketahui, setiap siswa yang ada di madrasah tersebut diberikan tanggung jawab 1 tanaman untuk 1 siswa, mereka bertugas merawat tumbuhan tersebut hingga dapat tumbuh dan berbuah, disela jam istirahat usia menerima pelajaran sekolah. (ay)

Komentar

Leave a Reply

News Feed