oleh

Mamasuki Tahun Baru Islam dan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo, Bupati Beserta Rombongan Lakukan Ziarah Makam ke Raden Bathoro Katong

Bupati Ponorogo saat ziarah ke makam Raden Bhatara Katong ( Adipati Pertama Kadipaten Ponorogo ) di pasar Pon Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.

CAKRAWALA7.COM – Menjelang 1 Muharam 1443 H, ( 1 Syuro ) Bupati Ponorogo, beserta Wakil Bupati melakukan ziarah makam ke Bathoro Katong (Adipati pertaman Kadipaten Ponorogo ) yang terletak di Pasar Pon atau kota lama, Kecamatan Jenangan, Kabupeten Ponorogo, Senin, 09 Agsutus 2021.

Kegiatan tersebut juga di hadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo, Kepala Kejaksaan Negri Ponorogo, Komandan Kodim 0802 Ponorogo beserta Forkompinda setempat.

Ziarah ke makam Bathoro Katong tersebut merupakan tradisi budaya yang dilakukan setiap tahun menjelang tahun baru Islam, atau yang lebih umum lagi disebut malam 1 Syuro oleh masyarakat Ponorogo.

Seperti yang di katakan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, bahwa ritual memanjatkan doa ini sudah menjadi tradisi budaya, sehingga masuk dalam angenda tahunan setiap memasuki bulan 1 Syuro. 

Rombongan Bupati Ponorogo saat memanjatkan doa di area makam Bhatoro Katong.

“Hari ini kita melakukan ziarah makam ditempat Raden Bathoro Katong, untuk memajatkan doa kepada Alloh SWT supaya kita semua diberi keselamatan sehingga kita bisa melewati masa masa sulit di saat pandemi seperti saat ini.

Saat disinggung soal baju atau pakai khas daerah yang di kenakan Bupati beserta jajarannya, dirinnya menyampaikan bahwa hal tersebut sekaligus sebagai momen untuk memperingati hari jadi Kabupaten Ponorogo yang ke 525.

” Iya hari ini kita mengenakan penadon, atau baju Warok khas daerah Ponorogo, selain memasuki tahun baru Islam tak kalah pentingnya kita juga sedang memperingati hari jadi Kabupeten Ponorogo yang ke 525.” pungkasnya.

Seperti yang di ketahui sebelumnya, sederet acara yang menjadi agenda wisata tahunan dalam memasuki tahun baru Hijriyah ( 1 Syuro ) sekaligus hari jadi Kabupeten Ponorogo banyak di gelar, dari mulai kirab pusaka, Fesitval Reyog Nasional hingga larungan sesaji di Telaga Ngebel. Namun ditengah suasana pandemi seperti saat ini kegiatan tersebut banyak yang dihentikan, bahkan ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara virtual dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. (ay)

Komentar

Leave a Reply

News Feed