oleh

Pupuk Langka, Petani Enggan Gunakan Pupuk Organik

Petani di Wilayah Kecamatan Babadan Ponorogo saat melakukan pemupukan.

CAKRAWALA7.COM – Keterbatasan stok pupuk yang ada di Kabupaten Ponorogo membuat para petani harus memutar otak untuk dapat memenuhi kebutuhan pupuk pada tanaman padi yang mereka tanam. 19 Oktober 2021.

Stok pupuk subsidi dari pemerintah yang ada pada saat ini terbilang langka di pasaran, sehingga para petani tak jarang harus mencampur pupuk mereka dengan pupuk non subsidi untuk dapat menghasilkan panen maksimal.

Seperti Sabarudin, petani padi yang berada di wilayah Kecamatan Babadan ini, dirinya mengaku acap kali mencampur pupuk mereka dengan pupuk non subsidi.

“Pupuk itu katanya ada di pasaran (subsidi) tapi jarang sekali saya mendapatkannya, ya terpaksa harus saya campur dengan pupuk non subsidi.” keluhnya.

“Kalau ada pun (pupuk subsidi) harganya di atas rata, biasa permainan pasar, sementara pupuk non subsidi harganya juga terus bergerak naik saat ini.”

“Kalau menggunakan pupuk organik kami belum terbiasa memakainya, nanti mungkin kalau benar benar pupuk itu tidak ada dipasaran, kami baru akan menggunakan pupuk organik.

Ketika ditanya kenapa masih terkesan enggan menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan, dirinya mengaku bahwa pupuk tersebut lamban hasilnya hingga menunggu musim panen tiba.

‘Kalau pupuk organik butuh waktu lama menunggu hingga panen tiba, sebenarnya bagus pupuk organik itu, selain ramah lingkungan juga bebas dari bahan kimia, tapi selama ini kita sudah terbiasa menggunakan pupuk yang ada di pasaran.”pungkasnya.

Sementara itu, Mahendro Akso Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo mengatakan saat ini alokasi pupuk di Kabupaten Ponorogo sangat minim.

“Saat ini alokasi pupuk yang tersedia hanya sebesar empat puluh lima persen dari total kebutuhan yang ada, jadi dalam hal ini kami merasa sangat kuwalahan untuk dapat memenuhi kebutuhan para petani.” terangnya.

“Solusi yang kami ambil saat ini adalah mensosialisasi kepada para petani untuk mau menggunakan pupuk organik ramah lingkungan yang berbahan baku dari limbah kotoran hewan dan dedaunan. Langkah tersebut kami rasa efektif untuk saat ini.” imbuhnya.

“Kami juga terus melakukan penyuluhan kepada para petani sehingga mereka mendapatkan solosi bagaimana caranya untuk dapat menaikan unsur hara tanah. Sehingga para petani akan dapat menghasilkan panen yang makismal.” pungkasnya. (nas)

Komentar

Leave a Reply

News Feed