Cakrawala7.com – Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengajak masyarakat Ponorogo untuk lebih waspada untuk menjaga kesehatan diri maupun keluarga bahkan lingkungannya. Harus di ketahui, bahwa Covid-19 bisa menyerang siapapun dan dimanapun. Orang yang terpapar covid-19 bisa menunjukkan gejala yang beragam. Ada yang menunjukkan gejala yang berat, namun ada juga yang tidak menunjukkan gejala sama sekali tapi sebenarnya dia kemungkinan membawa virus, atau yang biasa di sebut Orang Tanpa Gejala (OTG).
Bahkan menurut Bupati untuk dan harua diketahui oleh masyarakat Ponorogo, Siapakah yang dimaksud OTG ?
” OTG dimaksud, bisa saya atau anda atau keluarga kita atau teman kita atau teman olahraga kita atau teman ibadah kita atau bisa jadi orang yang baru kita temui semalem atau tadi pagi bahkan bisa orang yang akan kita temui nanti siang atau sore. Dan orang – orang ini bisa kita kenal, bisa juga tidak,” ungkap Ipong.
Lebih lanjut Ipong juga menyampaikan keberadaan OTG (Di manakah OTG ? ).
“OTG bisa berada di pasar atau di warung, di kafe, di angkringan atau dirumah makan, di tempat ibadah, di alon-alon, bisa di jalan baru, di bus, kereta, di tempat wisata dan bahkan bisa dimana-mana,” jlentreh Bupati kepada wartawan.
Ipong juga memamparkan kenapa dan karena apakah OTG perlu diwaspadai ?
“Tentu saja, karena bisa menjadi potensi penularan Covid -19,” tegas Bupati sebelum mengumumkan penambahan satu warga Ponorogo yang terkonfirmasi positif dari rumah dinasnya malam ini.
” Saya sangat prihatin adanya tambahan 1 warga Ponorogo yang terpapar covid-19 dan dinyatakan positif. Yang bersangkutan adalah seorang perempuan, usia 23 tahun, warga asal wilayah di Kecamatan Balong dan berstatus sebagai mahasiswa,” katanya.
Sejak 3 bulan yang lalu dia di rumah karena penerapan pembelajaran dari rumah. Selama ini dia tidak terdapat keluhan apa-apa. Kebetulan tanggal 19 Juni yang lalu dia melakukan Rapid Test Antibody sebagai syarat kembalinya dia ke kampus, dan ternyata didapatkan hasilnya reaktif. Kemudian dilaksanakan pemeriksaan swab PCR dan hasilnya positif. Selama 3 bulan di Ponorogo, dia beberapa kali beraktivitas ke luar rumah untuk berbelanja ataupun bertemu dengan saudara ataupun temannya.
“Untuk itu saya ingatkan, jangan karena kita sudah berada di zona kuning kita lalai terhadap semua protokol kesehatan. Upayakan tetap di rumah jika tidak ada urusan yang sangat penting. Jangan sia-siakan pengorbanan kita selama 3 bulan terakhir. Semua orang bisa beresiko tertular dan menularkan. Saat daya tahan tubuh kita tidak baik, kita bisa sakit. Saat daya tahan tubuh kita baik, kita mungkin akan dapat bertahan tapi kita bisa menularkan ke kelompok rentan yang ada di sekitar kita, seperti orang tua, lansia, anak-anak, ibu hamil, orang dengan penyakit kronis, dan sebagainya. Marilah kita saling menjaga satu sama lain,” himbaunya.
Selain kabar tambahan diatas, Ipong juga menyampaikan adanya satu orang kasus konfirmasi yang dinyatakan sembuh.
” Pasien nomer 06 yang beralamat di Desa Jebeng, Slahung hari ini dinyatakan sembuh. Dengan demikian, data kasus konfirmasu Covid-19 di Ponorogo per hari ini , total 38 orang dengan rincian Sembuh 23 orang, dan isolasi RS sebanyak 13 serta meninggal 2 orang,” pungkas Bupati. (KM)
Komentar