oleh

Tim Pemenangan Sugiri-Lisdyarita Antisipasi Kluster Baru Saat Kampaye di Tengah Masa Pandemi

Ketua Tim pemengan Sugiri Lisdyarita, Sugeng Haryono

Cakrawala7.com-– Momentum Pilkada yang akan diselenggarakan serentak pada tanggal 9 desember 2020 mendatang dimungkinkan pelaksanaannya masih dalam masa pandemi covid-19. Sehingga semua tahapan yang dilakukan oleh tim pemenangan Sugiri-Lisdyarita harus tetap taat dan patuh pada protokol kesehatan. Selasa (15/08/20)

Hal tersebut disampaikan langsung oleh ketua Tim Pemenangan Sugiri-Lisdyarita. Sugeng Haryono atau lebih dikenal Pak Sugeng Srikandi (karena pemilik CV Srikandi). Menurutnya dalam tim pemenangan Rilis ini terdapat beberapa tim yang punya tugas dan kewajiban masing-masing untuk memenangkan pasangan yang di usung oleh partai PDIP, PPP, PAN, dan HANURA ini.

“Terkait tim yang kita bentuk menjadi beberapa kelompok. Selain kami sebagai tim pemenangan Sugiri-Lisdyarita, kita juga sekaligus tim yang mensosialisasikan tentang bagaimana masyarakat taat protokol kesehatan ditengah pandemi covid-19. Semua tim kita bekali selain kampanye untuk kemenanga pasangan Sugiri Lisdyarita, kita juga kampanyekan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan terhadap diri, keluarga dan lingkungan dari covid-19, masyarakat harus taat protokol kesehatan,” tegas Sugeng.

Lebih lanjut Sugeng menyatakan kalau semua timnya mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkatan terbawah semua dibekali kesiapan dan pemahaman tentang bagaimana berkampaye yang aman di tengah masa pandemi.

“Tim dari tingkat kabupaten sampai tingkat TPS kita bekali selain kampanye kemenangan juga kita sosialisasikan kampanye ke masyarakat untuk taat kepada protokol kesehatan untuk memutus mata rantai covid-19 ini,” imbuhnya.

Ketika di konfirmasi terkait relawan atau timses untuk Rilis , ia mengaku tim terbentuk dengan sendirinya secara sporadis karena masyarakat ingin perubahan di Ponorogo.

“Tim ini terbentuk karena relawan yag ada di semua desa dan kecamatan dan itu murni dari hati nurani masyarakat Ponorogo yang ada secara menjamur (sporadis). Jadi Kita tinggal melakukan dan mendata orang -orang relawan. Karena mereka ada di semua desa sebelum Pak Giri daftar. Kita tinggal merajut lalu kita selektif mana yang ke sini hanya untuk euforia, mana yang hanya ingin menghasut ,mana yang tidak tulus dll,” pungkas Sugeng. (C7)

Komentar

Leave a Reply

News Feed