CAKRAWALA7.COM- Rasa resah warga Desa Morosari, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, terkait minimnya air bersih saat kemarau akan segera terurai. Hal ini terjadi setelah desa di tepian Kali Sekayu tersebut mendapatkan sebuah sumur dalam yang akan menjadi penyuplai kebutuhan minum, cuci dan bersuci bagi warganya. Rabu 08 Desember 2021.
Kepala Desa Morosari Boimin, usai mengikuti peresmian sumur dalam oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Rabu (8/12/2021) mengatakan, sumur dalam bantuan pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Daerah Aliran Sungai (DAS) Solo di Madiun menjadi harapan untuk mengatasi ‘kekeringan’ yang dirasakan warga Morosari dan sekitarnya.
Bantuan tersebut merupakan respon dari pemerintahan Suguri Sancoko atas proposal dan keluhan warga desa setempat semenjak tahun 2017 silam.
“Harapan ke depannya, masyarakat tidak terdampak kekeringan dan mudah untuk mendapatkan air bersih,” harap Boimin.
Dirinya mengatakan, walaupun berada di dekat aliran sungai, sumur-sumur di desanya sering tidak mengeluarkan air. Kalaupun keluar, airnya kadang tercemar dari rembesan air sungai. Air dari sumur dangkal tidak layak konsumsi.
“Kami sering mengalami kekeringan. Di bulan tujuh (Juli) saja sudah tidak keluar air dan kami sering mendapatkan bantuan air dari PDAM. Sungai juga sudah kering dan tidak ada airnya,” ungkap Boimin menyatakan keresahan warganya.
Sumur yang dibuat halaman depan SDN Morosari tersebut memiliki kedalaman 130 meter dan diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan air sekitar 500 KK di desa tersebut. Bahkan, bila mencukupi, air dari sumur dalam ini akan bisa disalurkan juga ke desa sekitarnya seperti Desa Sragi dan Desa Kalimalang yang berada di utara Desa Morosari. Sumur dalam tersebut rencananya akan dikelola BUMDes setempat.
Bupati Sugiri usai meresmikan sumur dalam berharap, hal ini bisa benar-benar mengatasi kesulitan air bersih warga di desa setempat. Terutama ketika berada di musim kemarau. Sumur dalam dipastikan menghasilkan air yang bersih. Sebab, hampir setiap sumur dangkal di tepian sungai airnya kurang baik untuk dikonsumsi.
“Mugi-mugi (semoga) sumur dalam saged (bisa) memenuhi kebutuhan masyarakat Morosari,” tutur Kang Giri, sapaan akrab Bupati Sugiri. (kominfo/ay)
Komentar