Cakrawala7.com. Selain memiliki empat Air Terjun (air terjun Totogan, Tretes, Mertapan dan air terjun Banyu Telu ) yang mempesona dan masih perawan, ternyata juga terdapat Goa yang masih jarang terjamah oleh masyarakat, Gua tersebut juga tidak jauh dari air terjun yang terletak di Desa Munggu Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.
Bagaimana tidak Goa Pertapan ini berada di pegunungan Badut yang berjarak 3 kilomater dari kantor balai Desa Munggu. Ketika berada di spot gua tersebut selain bisa menikmati pemandangan perkampungan yang berada di bawahnya, kita juga bisa menikmati keindahan yang ada di dalam Goa itu sendiri.
Ketika berada di dalam Goa Pertapan terasa seperti berada di dalam kamar atau ruangan yang berdinding dan beratapkan salju.
Cukup menarik dan exotic pemandangan yang di sajikan oleh Goa Pertapan ini. Pernah suatu ketika komunitas pemuda yang tergabung dalam karang taruna Desa Munggu berkunjung dan menjelajah ke dalam lokasi tersebut, rombongan pemuda tersebut merasakan keindahan yang cukup mempesona.
Di dalam Goa tersebut terdapat ruang dan lorong yang terbalut oleh stalagnit warna putih, seperti salju sehingga membuat di dalam gua
berasa di dalam ruangan salju.
” Cukup luas didalamnya, sepertinya 4 armada bus saja bisa masuk sangking luasnya ruang utama, dan dinding serta langit langit gua terbungkus stalagnit . Sungguh mempesona,” ujar Jarwan salah satu pemuda asal Dusun Bungur desa Munggu itu.
Lebih lanjut Datok sapaan akrab Jarwan ini banyak
bercerita tentang keberadaan Goa Pertapan yang ibarat manusia, Goa tersebut masih perawan yang mempesona.
Menurut Datok untuk memasuki pintu Goa harus menggunakan tangga. Karena pintu Goa Pertapan berada tepat di tengah tebing. Sehingga binatang buas tak akan bisa masuk ke Goa tersebut.
” Memang dulu jalan menuju Goa tersebut jauh karena masih menggunakan jalan setapak, tapi sekarang sudah dekat, karena sekarang jalan tersebut dibangun oleh para petani kebun atau petani hutan untuk mengangkut hasil panenannya sehingga sudah bisa sudah bisa di akses dengan menggunakan alat transportasi,” terang Datok kepada wartawan.
Purwati salah satu pengunjung yang ikut dalam rombongan Karang Taruna Desa Munggu mengaku takjub melihat pemamdangan dalam Goa Pertapan. ” Indah banget pokoknya ternyata dalam Goa dipenuhi stalagnit yang indah dan dinding-dinding Goa penuh dengan goresan alam yang cukup indah,” ujar Purwati sembari menunjukan poto-poto Goa kepada wartawan.
” Memang menurut cerita orang tua-tua Goa ini dulu depannya ada pohon besar namanya pohon Bulu sehingga menutupi pintu goa, jadi tidak terlihat kalau di situ terdapat Goa lalu setelah pohonya mati, baru terlihat ada lubang yang tepat berada di tengah tengah tebing. Jadi ini dahulu sebagai tempat persembunyian atau Pertapaan. Sebelah timur Goa yang berjarak 200 meter terdaoat sumber air yang mengalir rencana akan kita kelola , kita pasang pipa untuk di alirkan ke Goa.” tegas Mulyono anggota BPD desa setempat.
Sementara Kepala Desa Munggu, Sukamto juga menjelaskan kalau Goa ini ke depan rencananya akan dikelola untuk obyek wisata. ” Goa yang berpotensi tersebut sayang kalau tidak dikelola untuk obyek wisata, dalamnya cukup luas terutama ruang utama Goa cukup lapang untuk ukuran sebuah Goa , kedepangya kita akan lakukan kordinasi dengan pihak pihak terkait untuk kemajuan wahana wisata Desa Munggu,” tegas Sukamto.
Aries salah satu pemerhati Budaya dan Kepurbakalaan mengatakan bahwa Goa Pertapan tersebut merupakan tempat persembunyian atau pertapaan manusia primitif ketika itu. ” Kalau kita lihat dari letak Goa yang berada di tengah tengah tebing dan pintunya menghadap ke barat daya itu jelas dahulu tempat pertapan atau tempat hunian manusia purba karena mereka cari perlindungan dari serangan hewan buas atau musuhnya, tapi saya masih ingin memastikan ke lokasi tentunya, mungkin nanti akan bisa kita temukan bahwa pernah ada kehidupan dahulu di dalam Goa tersebut,” janjinya. (km)
Komentar