cakrawala7.com – Parkir elektronik, parkir berlangganan, dan menyerahkan pengelolaan kepada pihak ketiga sedang dipertimbangkan oleh Pemkab Ponorogo untuk menuntaskan kebocoran retribusi parkir. Dari ketiga opsi tersebut, Pemkab akan memilih yang bisa berkontribusi kepada pendapatan asli daerah (PAD) paling besar.
Hal ini dikatakan oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko ketika ditemui usai mengikuti sidang paripurna DPRD Ponorogo dengan agenda penyampaian rekomendasi atas laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Ponorogo 2022, Senin (15/5/2023).
“Kita harus hijrah ke e-parkir, parkir berlangganan, atau pihak ketiga agar tidak ada lagi kebocoran. Nanti dipilih yang paling besar PAD-nya,” ujar Sugiri Sancoko.
Tidak hanya memberikan sumbangsih paling besar kepada PAD, dalam menentukan metode tersebut, tekan Sugiri Sancoko, peningkatan kesejahteraan juru parkir menjadi poin penting pertimbangan.
“Tentu tetap memperhatikan kesejahteraan tukang parkir. Tukang parkir tambah sejahtera, namun halal,” tekannya.
Mengatasi kebocoran retribusi parkir, memang menjadi salah satu prioritas Pemkab juga rekomendasi DPRD Ponorogo atas LKPJ Bupati Ponorogo 2022. Kebocoran retrbusi parkir menjadi masalah menahun dan belum terselesaikan sampai saat ini.
Momen pasar malam lalu menjadi puncaknya yang membuat Sugiri Sancoko sempat bertanya-tanya. Ketika 21 hari pelaksanaan hanya mendapatkan 35 juta rupiah, jauh dari kondisi di lapangan. ”Saya marah kemarin, masa pasar malam begitu ramai dapatnya hanya segitu,” ucapnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo, Hary Setyo Sujatmiko menginformasikan dalam waktu dekat Dishub akan melakukan uji coba penerapan parkir elektronik. Tempatnya sama dengan uji coba tahun lalu di Jalan HOS Cokroaminoto. Namun kali ini pihaknya tidak ingin gagal dengan terlebih dahulu mensosialisakan dan mendampingi jukir dalam penerapannya.
“Tahun lalu sebelumnya sudah dilakukan, namun tidak maksimal karena jukir masih kesulitan. Besok terlebih dahulu kami akan melakukan gladi agar optimal,” terang Miko.
Selain uji coba parkir elektronik Dishub dengan dinas pengampu parkir lain, ucap Miko, akan memetakan dan menginventarisir lagi kantong-kantong parkir baik tepi jalan maupun bukan. Harapanya, tidak ada lagi parkir liar yang tidak berkontribusi bagi PAD.
“Dishub dan dinas yang lain akan berkoordinasi untuk mengurangi parkir liar. Juga dengan camat dan lurah-lurah yang mengepalai wilayah. Karena ini kaitannya dengan sosial,” tandasnya. (lis)
Komentar