cakrawala7.com- Tembus lampaui target, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2023 Kabupaten Ponorogo mencapai 102,96 persen. Target awal Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.333 miliar menjadi Rp.341 miliar. Senin, 08 Januari 2024.
Hampir semua Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) mampu mencapai target yang ditetapkan. Kenaikan Pendapatan Asli Daerah ini diperoleh dari unsur perpajakan serta tempat restribusi rekreasi di telaga Ngebel yang menjadi icon Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo.
Restribusi pelayanan tempat rekreasi di Telaga Ngebel semula ditargetkan di APBD induk sebesar Rp. 2,5 miliar kemudian naik sebesar Rp.2 miliar dan kemudian di perubahan APBD menjadi sebesar Rp. 4,5 miliar dan setelah itu ditutup dengan realisasi sebesar Rp. 5,3 miliar.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengapresiasi capaian target PAD pada tahun anggaran 2023. Namun demikian, Pemerintah Daerah akan terus melakukan upaya dan terobosan untuk menaikkan PAD pada tahun 2024 yang sudah ditetapkan sebesar Rp.351 miliar. Bahkan pihaknya optimis pada 5 tahun kedepan PAD Ponorogo akan mencapai Rp.1 triliun.
“Tahun ini, kami targetkan PAD kita sebesar Rp. 351 miliar. Hal ini dalam rangka menjawab tantangan kedepan PAD kita bisa mencapai 1 triliun. Ini bukan sekedar wacana atau narasi tetapi ada ilmu pengetahuan yang dapat kita gali berdasarkan rumusan,” ujarnya.
Berbagai upaya telah direncanakan Pemkab Ponorogo, mulai dari mencanangkan episentrum ekonomi, mengurangi kebocoran restribusi, memaksimalkan potensi PAD, hingga melakukan inovasi untuk tempat tempat pariwisata.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meyakini, bahwa semua terobosan yang dilakukan Pemkab Ponorogo akan mampu mencapai target PAD yang telah ditetapkan.
“Kami sedang mengulik agar Derajad Desentralisasi Fiskal ( DDF ) artinya, ketangguhan keuangan daerah ini diukur dari berapa kekuatan PAD berbanding dengan jumlah APBD. Sehingga setiap tahun harapan kita akan terjadi peningkatan PAD. Ini dalam rangka menjawab tantangan kedepan PAD kita dapat mencapai 1 triliun. Jadi sekali lagi ini bukan hanya sekedar narasi tetapi di dalamnya terdapat ilmu pengetahuan yang dapat kita gali,” tandasnya.
Lanjut Sugiri Sancoko, “seperti : bagaimana menciptakan episentrum episentrum ekonomi kemudian bagaimana mengurangi dan mengurai kebocoran restribusi lalu membuat akslerasi pajak restaurant dan masih banyak hal dan yang terpenting tidak membebani rakyat. Dari kesemuanya akan terjadi pertumbuhan ekonomi seperti membuat tempat jujukan wisata karena efek dominonya sangat pendek karena begitu jadi langsung dapat dinikmati secara bersama,” terangnya.
” Seperti contohnya tempat destinasi wisata telaga Ngebel yang sebelumnya pencapaian PAD hanya sebesar Rp. 1,5 miliar maka di tahun anggaran 2023 kemarin kita bisa close dengan realisasi PAD sebesar Rp. 5,3 miliar. Padahal itu hanya satu obyek wisata belum termasuk efek domino seperti penjual makanan dan minuman yang ada di sana. Maka dari itu mari bersama sama mengumpulkan energi positif dan bergotong royong untuk menuju Ponorogo yang lebih baik. Dengan mengucap Bismilah semoga ikhtiar kita di ijabah oleh Allah SWT,” pungkasnya. ( ay )
Komentar