cakrawala7.com – Lebih tinggi 2 meter dari Patung Garuda Wisnu Kencana di Pulau Bali, proyek pembangunan Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban mendapat tambahan anggaran sebesar Rp 164,7 miliar dari pemerintah pusat.
Suntikan dana ini, sesaat setelah proyek monumental yang berada di Desa Sampung Kecamatan Sampung yang telah dikerjakan 2 tahun lalu anggarannya hanya cukup untuk membangun monumen setinggi 126 meter.
Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, pembangunan Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban memerlukan fasilitas penunjang, sehingga diperlukan penambahan pembiayaan.
“Pembiayaan untuk menuntaskan pembangunan monumen tersebut telah diputuskan dalam rapat bersama Bappenas, Kementerian Keuangan, dan beberapa kementerian terkait,” terangnya. (11/1/2025).
Menurutnya, pembangunan Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
“Karena proyek ini untuk daerah, namanya KPDBU, dengan skema pembiayaan pemerintah daerah dan badan usaha,” imbuh Susiwijono.
Selanjutnya, Susiwijono menjelaskan,
penambahan anggaran ini setelah Reog Ponorogo ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Pemerintah ingin monumen tersebut menjadi salah satu destinasi wisata baru di Propinsi Jawa Timur yang terletak di Kabupaten Ponorogo.
“Kami berharap destinasi wisata ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya. Nanti dibikin ekosistemnya, kami ingin menarik wisatawan ke Ponorogo,” kata Susiwijono yang baru saja terpilih menjadi Ketua Pawitandirogo.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan pembangunan monumen saat ini mencapai 95%. Menurutnya, monumen itu siap dirilis pada tahun ini dengan berbagai fasilitas pendukung.
“Tahun ini main buildingnya sudah 95%, mungkin pada awal Februari sudah selesai untuk bangunan utama,” terang Sugiri Sancoko.
Sugiri Sancoko mengatakan, pembangunan monumen dan museum tersebut dirancang secara megah untuk menarik perhatian wisatawan dari dalam dan luar Indonesia.
“Wisata itu ibarat perempuan harus wangi, harus cantik dan harus memikat serta indah,” kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. ( ain )
Komentar