
Cakrawala7.com,
Minggu lalu Kabupaten Ponorogo ditetapkan sebagai daerah zona kuning (resiko rendah) penyebaran kasus Covid-19, yang artinya penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Ponorogo relatif terkendali tapi masih ada kemungkinan transmisi.
Jika melihat kasus yang ada di Kabupaten Ponorogo selama ini, kunci pengendalian penyebaran adalah pada “more tracing, more testing, well isolated”.
“Ketika kita menemukan kasus, semakin cepat kita melakukan tracing kontaknya, segera kita deteksi penularan dengan melakukan test (rapid ataupun swab) pada kontak eratnya, maka penyebaran bisa cepat dikendalikan dengan cara pemantauan isolasi yang ketat dan disiplin,” tandas Ipong. Rabu (17/6/2020).
Bisa dijadikan contoh kasus cluster Sukolilo, dari 4 peserta pelatihan yang dinyatakan positif, setelah dengan cepat kita lakukan tracing dan testing, dilanjutkan dengan pemantauan isolasi yang ketat oleh satgas covid setempat, penyebaran bisa dikendalikan sebatas 4 kasus baru dalam cluster yang sama, yang merupakan kontak erat dan transmisi hanya terjadi pada tingkat rumah tangga.
Begitu juga menurut Bupati pada cluster temboro, terdapat 13 kasus yang termasuk dalam cluster ini. 10 kasus merupakan santri dengan imported case, sementara 3 kasus lainnya adalah kasus yang diakibatkan adanya transmisi dalam tingkat rumah tangga karena sempat terjadi kontak erat sebelum akhirnya dilakukan isolasi secara disiplin dan dipantau oleh satgas di wilayahnya masing-masing.
“Namun perlu diingat, saat ini PANDEMI COVID 19 BELUM BERAKHIR, dan belum tahu kapan akan berakhir. Status zona kuning, tentunya kita harapkan bisa segera berubah menjadi zona hijau. Tapi tidak menutup kemungkinan akan jatuh ke zona oranye. Apalagi saat ini mobilitas orang – orang mulai sulit terkendali. Semua sangat tergantung dalam perilaku kita dalam menghadapi pandemi ini. JANGAN LENGAH DENGAN STATUS ZONA KUNING,” pesan Bupati Ponorogo.
Kedisiplinan terhadap protokol kesehatan harus terus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
“Yang tidak kalah pentingnya, saya tetap menghimbau kesigapan kades / lurah beserta perangkatnya, ketua RT/RW, karang taruna dan segenap lapisan masyarakat untuk bahu membahu secara terpadu melakukan monitoring terhadap warga yang keluar masuk lingkungannya, dan juga monitoring secara ketat terhadap pelaksanaan isolasi pada warga yang terindikasi di lingkungannya, mari kita bersatu melawan covid-19 agar kita bisa segera memasuki xona hijau dan covid akan enyah dari Bumi Ponorogo ini,” pungkas Ipong Muchlissoni.(NS)
Komentar