cakrawala7.com – Tidak salah memang jika Ponorogo disebut-sebut sebagai kota budaya. Dalam rangkaian kunjungannya di Pulau Jawa, 12 – 18 Juni 2023, para diaspora Jawa dari berbagai negara memilih Ponorogo menjadi salah satu tujuannya.
Tiba di Ponorogo, Kamis (17/6/2023), diaspora asal Afrika Selatan, Australia, Belanda, Malaysia, Singapura, Kaledonia Baru, Amerika, dan Suriname tersebut disambut dengan kesenian reog Ponorogo dan Jaran Thik.
Suguhan fragmen Suminten Edan, karawitan, dan kuliner khas Jawa semakin menambah kental suasana jawa yang disuguhkan Pemkab Ponorogo di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo tersebut.
Kesan indah pun didapat diaspora Jawa, duta besar Suriname untuk Indonesia, Erick Rachmat Moertabat salah satunya. Sehingga ia tidak ragu menyatakan bangga menjadi orang Jawa.
“Saya terharu sekali, ketika turun dari bus sudah disambut dengan seremoni yang indah. Membuat saya bangga menjadi orang Jawa. Kakek dari ayah orang Surabaya, nenek dari ayah orang Jogja, kakek dan nenek dari ibu Garut dan Sumedang,” ungkap Erick.
Lanjut Erick satu hari – satu malam di Kota Reog, mereka akan mengunjungi beberapa tempat, yakni Pondok Modern Darussalam Gontor, Tegalsari, dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.
Kunjungan ini, terang Erick selain mengobati rasa rindu akan suasana Jawa, juga diproyeksikan terjalinnya kerja sama diaspora dengan Ponorogo.
“Saya percaya dengan bertemu ini kita akan kenal, kemudian kita mengenal, dan bisa saling memahami. Setelah saling memahami, maka aman saling percaya dan bisa kerja sama. Itu tujuannya diaspora,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan kunjungan ini merupakan momen yang tepat mengenalkan Ponorogo kepada orang-orang mancanegara. Keindahan alam, budaya, dan kuliner yang akan disajikan kepada mereka yang mengunjungi Kota Reog.
“Dengan ini bisa Ponorogo akan lebih dikenal luas, Ponorogo bisa disiarkan ke dunia. Semoga terjalin kerja sama yang elok,” ucapnya. (lis)
Komentar