oleh

Pegadaian Salah Satu Solusi di Tengah Wabah Covid-19

(Cakrawala7.com)-Ponorogo. Jelang bulan Ramadhan nilai transaksi di Pegadaian mengalami kenaikan 10%, hal ini juga dipicu dengan adanya wabah Covid-19 yang berdampak kepada semua sektor perekonomian. Untuk kebutuhan Kredit Cepat Aman ( KCA) di semua outlet mengalami kenaikan, sementara itu untuk produk Mikro dengan jaminan usaha mengalami penurunan, karena kita tidak mungkin melakukan proses survey dan tatap muka dengan nasabah di lapangan, di saat kondisi seperti ini. Rabu, (22/04/2020)

 

‘’Memasuki bulan Ramadhan biasanya trend pasar mengalami kenaikan ketika kondisi normal, untuk permintaan proses pengajuan kreditnya. Namun di saat seperti ini orang akan banyak berdiam di rumah, dan mengurangi anjangsana kepada sanak keluarganya. Sehingga unnuk produk Mikro akan mengalami penurunan, karena semua usaha sebagian besar akan off atau berhenti, sehinga kita hanya mengandalkan produk KCA saja” terang Suhartoyo, pimpinan cabang Pegadaian Ponorogo.

 

Foto: Nasabah Pegadaian Cabang Ponorogo Sedang Menerapkan Social Distancing Ketika Menunggu Pelayanan
Foto: Nasabah Pegadaian Cabang Ponorogo Sedang Menerapkan Social Distancing Ketika Menunggu Pelayanan

Suhartoyo juga menambahkan, “pihak pegadaian juga menjalankan instruksi Presiden tentang proses restrukturisasi atau sistem keringanan bagi para nasabah, baik itu modal Mikro maupun hitung baru, demikian juga dengan masa perpanjangan tenor atau jangka waktu kredit’’

 

Pada dasarnya peningkatan ini ada 2 faktor penyebabnya, yang pertama harga emas naik menjelang Lebaran, yang ke 2 ada kebutuhan tambahan. Sehingga, para pelaku usaha yang memiliki tabungan emasnya akan memilih kami , untuk mencari tambahan modal, dari pada menjual kembali ke toko emas. Karena ketika emas tersebut  akan di lebur tentunya  harganya akan megalami penurunan, terang kepala Pegadaian yang membawahi wilayah Ponorogo dan Pacitan ini.

 

Foto:Suhartoyo Kepala Pegadaian Cabang Ponorogo
Foto : Suhartoyo Kepala Pegadaian Cabang Ponorogo

 

Suhartoyo  juga menjelaskan  bahwa barang yang ada di gudang hanya sekitar 5%, karena nasabah kami dominan menjaminkan perhiasanya untuk menambah modal mereka. Sementara itu proses pelayanan kami juga agak sedikit terganggu, karena biasanya di saat kita melayani nasabah, kita bisa menggali kebutuhan meraka atau sekedar bertanya untuk apa modal tersebut nantinya akan di gunakan. Namun di saat seperti ini tentunya mereka juga akan tidak nyaman, ketika kami mengajukan pertanyaan tersebut, karena kita tahu bahwa dampak Covid-19 ini berpengaruh terhadap semua sendi perekonomian kita, pungkas Suhartoyo.

Editor ; redaktur

Reporter : Nasrudin

Komentar

Leave a Reply

News Feed