oleh

Istri Terduga Teroris Dapat Santunan dari Presiden Jokowi

 

Foto ; Saat istri terduga teroris mendapat santunan dari Presiden. (foto dari berbagai media )

CAKRAWALA7.COM – Adalah SA (25) istri terduga teroris BS yang tinggal di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapat bantuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sabtu, 3 Maret 2021.

Bantuan berupa uang tunai dan beberapa bingkisan itu disampaikan langsung melalui Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif.

SA mengaku senang dan berterima kasih kepada Presiden yang telah memberikan bantuan.

Ia mengatakan, bantuan Presiden akan dipakai untuk membiayai anaknya yang masih berusia tiga bulan.

“Terima kasih ke bapak Presiden sudah memberikan bantuan kepada keluarga saya, saya senang, (bantuan) untuk membiayai anak,” ujarnya kepada media.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 melakukan penggeledahan ke rumah mertua BS, di mana di rumah itu ada istrinya yaitu SA dan juga keluarga SA.

Dari hasil penggeledahan itu Densus 88 Anti Teror telah mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya terdapat serbuk warna hitam diduga bahan peledak.

Paur Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepul Rohman mengatakan, bantuan tersebut disampaikan oleh Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif.

Menurutnya, Presiden memberikan bantuan ini karena mendengar kabar bahwa SA terlilit utang setelah suaminya ditangkap karena diduga terlibat terorisme.

Istri terduga teroris di Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi terlilit utang hingga membuat orang nomor satu di negeri ini memberikan bantuan, bantuan yang diberikan secara langsung oleh staf kepresidenan melalui Kapolres diterima langsung oleh SA,” ujarnya.

“Pemberian santunan ini berawal dari pemberitaan di salah satu media online yang dibaca oleh Presiden secara langsung, bahwa istri terduga teroris ini mengeluh ketika suaminya yang terduga teroris ditangkap Densus 88 di Jakarta, bahwa keluarganya harus menanggung beban hidup anak yang masih bayi dan harus membayar cicilan di bank,” jelasnya.

Aah menambahkan, bantuan yang disampaikan adalah santuan berupa uang tunai untuk meringankan beban SA.

“Amanah atau bantuan ini berupa santunan kepada istri terduga teroris berupa uang tunai, bantuan yang diberikan oleh Polres Sukabumi melalui Kapolres dari staf Kepresidenan ini murni bantuan dan tidak ada maksud lain,” ucapnya.

“SA istri terduga teroris merasa senang karena keluhan dirinya yang dimuat oleh salah satu media online direspons baik sama Presiden Joko Widodo, hingga beban keluarga banyak berkurang,” katanya.

Suaminya, BS (43), ikut ditangkap karena diduga ikut terlibat dalam peledakan bom di Makassar, Minggu (28/3/2021) lalu.

SA kini terpaksa harus berjuang merawat anak mereka yang baru berusia berusia tiga bulan sendirian.

Ai, sapaan karib SA, mengaku bingung harus bagaimana. Lantaran ditangkap, suaminya tak lagi bisa menafkahinya.

Tak hanya menangkap suaminya, Densus 88 juga menggeledah rumahnya, Senin lalu.

Dalam penggeledahan itu Densus mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya terdapat serbuk berwarna hitam diduga bahan peledak.

Ai mengatakan, kebingungannya bertambah karena suaminya juga meninggalkan sejumlah utang yang harus ia lunasi.

“Saya akan cari kerja soalnya saya kan punya utang ke bank, kalau suami saya enggak kerja, siapa yang bayar?” ujarnya.

Ai mengatakan, utang suaminya ke bank tinggal 1,5 tahun dengan cicilan sebesar Rp 1,5 juta per bulan.

“Masih lama utangnya, kerja buat nutupin utang, utang suami di Jakarta. Sebelumnya suami punya utang ke bank yang kayak kartu kredit gitu. Untuk nutupin, ngutang lagi ke bank di Sukabumi. Ada sekitar 1,5 tahun, sebulan 1,5 juta setorannya,” jelasnya.

“Saya tahunya suami kerja sebagai sopir, suami di Jakarta tinggal di rumah orang tuanya di Tanjung priok,” ujarnya.

BS ditangkap Tim Densus 88 dan Polda Metro Jaya, Senin (29/3/2021). Selain menangkap BS, polisi juga menangkap ZA (37), dan AJ (46). Ketiganya ditangkap di Bekasi.

Pada hari yang sama, penangkapan juga dilakukan polisi di Kramat Jati, Jakarta. Di tempat itu polisi menangkap HH (56).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, penggerebekan di dua lokasi itu setelah aksi bom bunuh diri dilakukan L dan YSL di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Empat terduga teroris ditangkap di Jakarta dan Bekasi dalam penggerebekan di dua lokasi tersebut.

Empat terduga teroris itu yakni ZA (37), BS (43) dan AJ (46) yang ditangkap di Bekasi. Sementara seorang lainnya berinisial HH (56) ditangkap di Kramat Jati.

Empat terduga teroris ini memiliki peran masing-masing.

ZA berperan sebagai pemasok bahan baku dan bahan peledak, sementara BS menjalankan instruksi disampaikan oleh ZA untuk meramu zat kimia menjadi bahan peledak.

BS pula yang kemudian mengajari AJ meracik bahan peledak.

Tersangka lainnya, HH, juga memiliki peran yang penting. Selain sebagai penyandang dana, HH diduga ikut berperan memberikan tutorial merakit bom. (Sumber media)

Komentar

Leave a Reply

News Feed