cakrawala7.com – Dukungan penuh diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam proses mewujudkan ikon wisata Ponorogo, Monumen Reog dan Museum Peradaban yang saat ini memasuki tahap ground breaking, Sabtu 11 Maret 2023.
Setelah membantu pendanaan melalui Bantuan Khusus Keuangan (BKK) Provinsi senilai 30 miliar rupiah, kini Pemprov Jatim akan memasukkannya dalam rencana induk percepatan pembangunan kawasan Jawa Timur melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Gerbang Kertasusila, BTS dan Lingkar Selatan.
Melalui Perpres ini, tidak hanya progres pembangunan, namun usulan dukungan pembangunan kepada pemerintah pusat bisa disampaikan.
“Ini butuh investasi yang besar, kita memasukkan proyek ini ke dalam Perpres nomor 80 tahun 2019. Meskipun Perpres-nya tahun 2019, tetapi kalau ada progres, usulan, dan pembangunan di Provinsi Jawa Timur itu boleh dimasukkan,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ketika ditemui usai ground breaking.
Dukungan lainnya, Gubernur Khofifah akan membantu menghubungkan Pemkab Ponorogo dengan para investor. Pemprov Jatim, lanjutnya, cukup berhasil dalam menarik investor menanamkan modalnya di Jatim. Dari target 80 triliun, pada tahun 2022 lalu, investasi yang masuk di Jatim mencapai 110,3 triliun.
Dengan dukungan ini, ia berharap di tahun 2024 nanti tidak hanya bangunan utamanya yang jadi. Namun tuntas bersama dengan sarana prasarana untuk mendukung ekosistem wisata sesuai dengan master plan yang dibuat.
“Jatim efektifitas investor lebih tinggi dari nasional. Pada RPJMD 2022 dari target 80 triliun dicapai 110,3 triliun. Kita akan bantu mendatangkan investor,” terang Gubernur Khofifah.
Sebelumnya dijelaskan Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur I Nyoman Gunadi, bahwa pembangunan dengan dana 85 miliar melalui skema pembiayaan multi years selama 3 tahun, 15 Desember 2022 sampai 4 Desember 2024, ini hanya untuk menyelesaikan struktur 14 lantai dan monumen Reog-nya.
“Kita gunakan multi years sampai Desember 2024 untuk pembangunan struktur 14 lantai sama monumennya,” ungkap I Nyoman Gunadi.
Sementara itu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, Monumen Reog dan Museum Peradaban cita-citanya sejak dulu menjadikan Reog Ponorogo tidak hanya kebanggaan Ponorogo semata. Namun kesenian peninggalan leluhur Ponorogo ini, mampu menyejahterakan masyarakat.
“Setelah dilantik kami matur ke Gubernur, bagaimana Reog yang kita cintai ini tidak hanya menjadi tuntunan dan tontonan, tapi kita proyeksikan menjadi masa depan yang gemilang,” ungkap Kang Giri, sapaan akrabnya.
Kang Giri sangat yakin, proyek mercusuar ini akan menjadi wisata pemikat di Ponorogo. Tidak hanya nama besar Reog Ponorogo, namun lokasi pembangunannya sangat strategis.
Ketika menjadi jujukan wisatawan, ia yakin ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Ponorogo akan meningkat. Mengingat, pariwisata mempunyai kekuatan untuk mendorong sektor ekonomi lainnya tumbuh.
“Kami memilih Sampung karena ini pintu Barat Laut Ponorogo, kami ingin membobol wisata bagian Barat Laut. Karena dekat dengan Sarangan, Tawangmangu, dan Jawa Tengah. Kami mimpi besar ketika berdiri UMKM tumbuh secara organik,” tandasnya.(ADV/ay/lis)
Komentar